A. McLeod Gages
1. Prinsip Operasi
McLeod
gage adalah alat ukur tekanan rendah (vakum) dimana tekanan di bawah 10-4 torr
(10-4 mmHg, 1.33×10-2 Pa, 1.93×10-6 psi) yang bekerja berdasarkan tinggi kolom
cairan. Alat ukur ini sering digunakan sebagai kalibrator alat ukur tekanan
vakum lainnya. Skema McLeod gage dapat dilihat pada gambar 8.68. Alat ini
mempunyai dua kaki, dimana pada kaki yang satu terdapat suatu volume yang
ukurannya jauh lebih besar dari pada volume pipa. Ujung pipa pada kaki tersebut
di atas tertutup. Alat ini mempunyai torak (piston), yang digunakan untuk
mengatur tinggi cairan dalam pipa.
Sebelum
pengukuran dilakukan torak ditarik sehingga tinggi cairan berada di bawah
lubang yang menghubungkan kedua pipa (gambar 8.68.a). Kemudian tekanan vakum
yang akan diukur dihubungkan pada pipa lainnya, sehingga tekanan vakum yang
diukur mengisi semua pipa.
Setelah
pengisian terjadi, torak ditekan sehingga cairan memasuki semua pipa. Tekanan
vakum yang berada pada kaki pertama akan terperangkap pada pipa yang tertutup
(gambar 8.68.b). Torak terus ditekan sehingga tinggi cairan pada pipa kedua
mencapai skala 0, yaitu sama dengan tinggi pipa tertutup. Tinggi cairan pada
kaki pertama akan lebih rendah dari kaki kedua, karena tekanan vakum di kaki
tersebut akan terkompresi menjadi lebih tinggi dari tekanan vakum yang diukur.
Gambar . Prinsip Kerja McLeod Gages
Hukum
boyle, yang diusulkan oleh Robert Boyle pada tahun 1662, menyatakan bahwa pada
sistem isothermal yang tertutup (temperatur yang tetap), maka produk dari
pressure (P) dan volume (V) adalah tetap
P.V= constant
Atau
setara dengan :
P1.V2= P1.V2
Umpamakan
bahwa tekanan awal dan volume di dalam McLeod Gage diberi oleh,
P1 = Pi
V1 = V + A·h0
dimana V adalah volume reservoir dan A adalah luas
penampang dari tabung yang disegel (tertutu).
Misalkan volume dan tekanan yang akhir pemampatan
diberi oleh persamaan,
P2 = Pgage
V2 = A·h
Menurut Hukum Boyle, maka :
P1(V+A.h0)= Pgage.A.h
Untuk
bentuk manometer Pgage=P-PREF=
r.g.h
– p1, maka
tekanan yang tidak diketahui Pi dapat turunkan menjadi suatu fungsi dari
perbedaan tingginya h.
Selanjutnya, volume dari
reservoir pada umumnya lebih besar dari tabung,
V » A·(h0-h)
B.
Thermocouple
1.
Teori Thermocouple
Pada tahun 1821 ahli fisika Germany, Estonian Thomas
Johann Seebeck menemukan bahwa suatu konduktor apapun (misalnya metal) akan menghasilkan
suatu tegangan (voltage) ketika diberikan gradien thermal. Peristiwa ini
dikenal sebagai efek Seebeck atau efek termoelektrik. Thermocouple adalah suatu
sensor temperatur termoelektris yang terdiri dari
dua kawat logam yang berlainan (misalnya chromel dan
constantan) dengan penggabungannnya pada probe tip (measurement junction) dan
reference junction (temperature yang diketahui).
Perbedaan temperatur antara probe tip dan reference
junction dideteksi dengan mengukur perubahan tegangan voltage (electromotive
force, EMF) pada reference junction. Pembacaan absolute temperature kemudian
bisa diperoleh dengan kombinasi informasi dari temperatur acuan yang diketahui dengan
perbedaan temperature antara probe tip dengan reference.
Gambar Typical Rangkaian Thermocouple
Beberapa jenis-jenis sambungan thermocouple yang umum
digunakan adalah sebagai berikut
2. Spesifikasi Umum
Secara komersial jenis thermocouple ditetapkan oleh
ISA (Instrument Society of America). Jenis E, J, K dan T adalah base-metal
thermocouple dan dapat digunakan untuk mengukur temperature hingga 1000°C
(1832°F). Jenis S, R dan B adalah noble-metal thermocouples dan dapat digunakan
untuk mengukur temperature hingga 2000°C (3632°F).
Kelebihan
· Biaya pengadaan awal : rendah
· Tidak ada bagian yang bergerak
(No moving parts)
· Range pengukuran : lebar (0 ~
5000 oF)
· Response time singkat / pendek
· Repeatability : cukup baik
Kekurangan
· Hubungan temperature dan
tegangan tidak linear penuh
· Sensitivitas rendah, umumnya 50
μV/°C (28 μV/°F) atau lebih rendah (tegangan rendah rentan dengan
noise).
Comments
Post a Comment