1. THERMISTOR
Thermistor (Bulk Semiconductor Sensor) menggunakan
resistance untuk mendeteksi temperatur.
Bagaimanapun, tidak sama dengan RTD metal probe dimana resistance meningkat dengan temperatur, thermistor
menggunakan material ceramic semiconductor
dimana responya terbalik dengan temperatur. Contoh dari thermistor ditunjukkan pada gambar sebagai
berikut.
Thermistor
KARAKTERISTIK
Thermistor adalah resistance
thermometer, dimana hubungan antaraResistance dan Temperature adalah sangat
nonlinear. Resistance berubah secara negatif dan tajam dengan suatu perubahan
positif didalam temperature, seperti ditunjukkan pada grafik di bawah.
Kurva karakteristik dari tiga Temperature Transducers
Hubungan Resistance - Temperature
pada Thermistor dapat didekatkan dalam bentuk persamaan :
Dimana :
T = temperature (in kelvin)
TRef = reference temperature, umumnya
pada temperature kamar (25 °C; 77 °F; 298.15 K)
R = Resistance dari thermistor (Ω)
RRef = Resistance pada TRef
β = Konstanta kalibrasi tergantung
pada thermistor material, umumnya (3,000 ~ 5,000) K
2. PYROMETER
Pyrometer (radiation
thermometer) adalah non-contact instrument untuk mendeteksi temperatur permukaan
dari suatu obyek dengan mengukur radiasi gelombang
elektromagnetic (infrared/visible) yang dipancarkan oleh suatu obyek.
Typical Broadband Pyrometer
KARATERISTIK
Panjang gelombang dari radiasi
thermal terbentang dari 0.1 sampai 100 μm (4 ~ 4,000 μin), yaitu dari
ultraviolet (UV), spectrum sinar tampak (visible spectrum) hingga pertengahan
dari infrared (IR)
Pyrometry secara harafiah berarti
"api / fire“ (pyro) dan "mengukur / measuring " (metron).
Pyrometer memanfaatkan fakta bahwa semua objek di atas absolut temperature 0 K (-
273.15 ° C; - 459.67 ° F) menyebar dan menyerap energi thermal. Jika
hubungan antara intensitas radiasi, panjang gelombang dan temperatur dapat
bentuk, maka temperature dapat ditemukan
dari radiasi itu. Dua teori yang mendasari pyrometry adalah hukum Planck dan hukum Stefan- Boltzmann. Hukum Planck digunakan didalam narrow-band pyrometer dan Hukum Stefan-Boltzmann digunakan didalam broad-band pyrometer.
Spesifikasi Umum
Pyrometer adalah
photodetector yang mampu menyerap energi atau mengukur intensitas gelombang electromagnetic pada
panjang gelombang tertentu atau dalam
suatu range panjang gelombang tertentu. Atas dasar tersebut dikenal dua jenis pyrometer, yaitu :
a. Optical Pyrometer
(Brightness Pyrometer atau Disappearing
Filament Pyrometer)
·
Dirancang untuk radiasi thermal pada spectrum sinar
tampak (visible spectrum).
·
Menggunakan suatu perbandingan visual antara suatu
sumber cahaya yang terkalibrasi dan
permukaan yang ditargetkan. Ketika kawat pijar (filament) dan target mempunyai temperature yang sama,
intensitas radiasi termal akan
match menyebabkan kawat pijar menghilang seperti tercampur
kedalam permukaan yang ditargetkan di latar belakang.
·
Ketika kawat pijar menghilang, arus yang melintas pada
kawat pijar dapat diubah kedalam
pembacaan temperatur.
Gambar.
kawat pijar (filament)
Comments
Post a Comment