Skip to main content

OPEN LOOP & CLOSE LOOP SYSTEM

1. Control Loop System
A. Close Loop = Sistem kontrol lup tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan, sistem kontrol lup tertutup juga merupakan sistem kontrol berumpan balik. Sinyal kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran atau turunannya, diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata lain, istilah “lup tertutup” berarti menggunakan aksi umpan – balik untuk memperkecil kesalahan sistem.

gb+5.png

menunjukkan hubungan masukan dan keluaran dari sistem kontrol lup tertutup. Jika dalam hal ini manusia bekerja sebagai operator, maka manusia ini akan menjaga sistem agar tetap pada keadaan yang diinginkan, ketika terjadi perubahan pada sistem maka manusia akan melakukan langkah – langkah awal pengaturan sehingga sistem kembali bekerja pada keadaan yang diinginkan.

B. Open Loop = kontrol lup terbuka adalah suatu sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Artinya, sistem kontrol terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai umpan balik dalam masukan.
gb+6.png
Dalam suatu sistem kontrol terbuka, keluaran tidak dapat dibandingkan dengan masukan acuan. Jadi, untuk setiap masukan acuan berhubungan dengan operasi tertentu, sebagai akibat ketetapan dari sistem tergantung kalibrasi. Dengan adanya gangguan, system control open loop tidak dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan. System control open loop dapat digunakan hanya jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan tidak terdapat gangguan internal maupun eksternal.

2. Contoh Open Loop dan Close Loop
A.Close Loop - Electric Heater
- Pengatur Suhu pada Pemanas Pisau
- Kontroler sebagai input value (setting value "D0"), Electric heater sebagai actuator (4.00), thermocouple sebagai sensor feedback (actual value "D1").
- Jika nilai thermocouple lebih kecil dari nilai input (D1<D0), maka electric heater (4.00) akan ON.
- Jika nilai thermocouple sama dengan nilai input (D1=D0), maka electric heater (4.00) akan OFF.


Rung 0: System ready / Stand By
Sebagai indikator Electric Heater sudah dalam keadaan siap, Stand by mode (KEEP 1.00)

Rung 1: System Start
Untuk memulai proses heating.

Rung 2: Close Loop Process
Sistem membandingkan antara Setting Value (D1) dan Actual Value (D0). Thermocouple disimulasikan dengan up-counter (C0000) dengan nilai Actual Value (D0)
- Jika nilai thermocouple lebih kecil dari nilai input (D1<D0), maka electric heater (4.00) akan ON.
- Jika nilai thermocouple sama dengan nilai input (D1=D0), maka electric heater (4.00) akan OFF.

Rung 3 & 4: Simulasi Auto-feedback Electric Heater.
Jika nilai thermocouple lebih kecil dari nilai input (D1<D0), maka electric heater (4.00) akan ON.
Electric Heater akan on dan nilai Thermocouple (C0000) akan naik hingga mencapai nilai yang diinginkan (Setting Value "D0").
Setelah D1=D0, disimulasikan suhu akan turun karena electric heater off, maka dalam waktu 6 detik setelah suhu turun, electric heater akan ON kembali, dan akan OFF ketika D1=D0.

Rung 5 & 6: Simulasi Nilai Thermocouple (C0000)
Nilai thermocouple akan naik jika Electric Heater ON.
Nilai thermocouple (C0000) ditransfer ke register D1 sebagai actual value

Rung 7: Simulasi set up Setting Value (D0)
Nilai masukan yang diinginkan diinput pada kontroler dan nilainya ditransfer ke register D0 sebagai Setting Value.
Nilai input ditransfer ketika PB_START 0.02 ditekan dan sistem mulai berjalan, SYSTEM_START 2.00 ON.

Rung 8: Reset Data Counter (CNR C0)
Reset nilai pada counter C0 (simulasi dari thermocouple)


B. Open Loop - Rice Cooker
- Timer sebagai pengatur waktu lamanya pemasakan.
- Apabila lama waktu telah tercapai mode akan berganti dari cook menjadi warm atau menghangatkan

Rung 0: System ready / Stand By
Sebagai indikator Rice Cooker dalam keadaan siap / Stand By (KEEP 6.00)
Green Lamp (1.00) sebagai lampu indikator.

Rung 1: Open Loop Process
Pada mode Stand By, lampu hijau (1.00) akan ON sebagai tanda bahwa rice cooker dalam keadaan siap.
Tombol START (0.02) ditekan untuk memulai prosess cooking.
Proses cooking ditandai dengan lampu indikator merah, Red Lamp (1.01) ON dan Green Lamp (1.00) tetap ON.
Proses cooking berjalan dalam waktu yang telah ditentukan (T0000)
Apabila lama waktu tercapai, maka proses cooking berakhir (1.01 OFF) dan berganti dengan mode Warm atau menghangatkan.
Mode Warm ditandai dengan lampu indikator oranye, Orange Lamp (1.02) ON dan Green Lamp (1.00) tetap ON.
Jika PB_STOP (0.03) ditekan, maka mode Warm akan berakhir dan akan kembali ke mode Stand By.
Jika PB_OFF (0.01) ditekan, maka rice cooker akan mati.

Comments

Popular posts from this blog

BOURDON TUBE

BO URDON TUBE 1. Prinsip kerja alat ukur tekanan Bourdon Tube: Bourdon Tube adalah alat ukur tekanan nonliquid. Alat ukur ini secara luas digunakan didalam industri proses untuk mengukur tekanan statis pada beberapa aplikasi. Bentuk dari bourdon tube terdiri dari element (C-type, helical dan spiral) dan dihubungkan secara mekanikal dengan jarum indicator. Prinsip operasinya yaitu tekanan dipandu ke dalam tabung, perbedaan tekanan di dalam dan di luar tabung bourdon akan menyebabkan perubahan bentuk penampangnya. Perubahan bentuk penampang akan diikuti perubahan bentuk arah panjang tabung, dimana perubahan panjang tabung akan dikonversikan menjadi gerakan jarum penunjuk pada skala. Analisa teoritis tentang perubahan bentuk tabung bourdon sebagai fungsi perbedaan tekanan di luar  dan di dalam tabung bourdon jarang dilakukan. Perubahan bentuk tabung bourdon diperoleh dari data eksperimental.  Ada tiga tipe tabung bourdon, yaitu : C-type, Spiral dan Helical. Perbedaan...

TUTORIAL SIMULASI LAMPU FLIP-FLOP MENGGUNAKAN CX-PROGRAMMER & CX-DESIGNER

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Rofvy Ardiansyah (414171020102) Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Mercu Buana Dosen Automasi Industri Universitas Mercu Buana Akhmad Wahyu Dani untuk lebih lengkapnya bisa mengunjungi google scholar beliau karena sudah banyak Artikel yang beliau buat mengenai ilmu Teknik Elektro https://scholar.google.co.id/citations?user=rtqVPLEAAAAJ&hl=id Kampus Universitas Mercu Buana Didirikan pada tanggal 22 Oktober 1985, kampus utama yang juga dinamakan Kampus A terletak di daerah Meruya, Jakarta Barat. Kampus lainnya, yaitu Kampus B, terletak di Menteng, Jakarta Pusat, Kampus C di Depok, Jawa Barat, serta Kampus D di Bekasi, Jawa Barat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengenalan Universitas Mercu Buana bisa mengunjungi wikipedia indonesia https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Mercu_Buana_Jakarta Kesempatan kali ini saya akan share informasi dan tutorial yang sudah saya buat yaitu membuat Simulasi Lampu Flip-Flop Menggunakan...

Cara penyambungan Input & Output PLC

1.      Penyambungan Input PLC Perangkat input ini fungsinya memberi perintah atau signal pada PLC yang berkaitan dengan kerja sistem. Beberapa perangkat input yang paling sering digunakan adalah Push Button, Sakelar, Limit Switch, Sensor Proximity, Sensor Photoelectric dan lain – lain. Tahap penyambungan input ini sangat penting untuk dipelajari sebelum membuat program karena pemilihan jenis kontak pada program PLC akan sangat tergantung pada bagaimana input tersebut disambungkan. Perangkat – perangkat input tersebut akan disambung ke PLC melalui pin pada terminal modul input, sehingga nantinya dapat mengaktifkan alamat input yang bersesuaian pada PLC. Prinsip utama dalam penyambungan input PLC adalah memberi tegangan (umumnya 24 V, bisa jadi ada PLC dengan nilai tegangan lain) kepada pin modul input. Tegangan 24 Volt dapat tercapai jika sebuah loop tertutup telah terbentuk, lihat Gambar di bawah. Field Device adalah perangkat input yang kita gu...